Senin, 17 Oktober 2016

Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Menanam Tanaman pada Lahan Sempit ( Hidroponik ) - Isaaa's Blog


Selamat datang di blog saya :-)
Di sini saya sekedar akan berbagi hasil karya tulis ilmiah saya waktu SMP kelas 3 *jadi keinget masa2 itu deh* hehe..

Berikut Contoh " Karya Tulis Ilmiah Tentang Menanam Tanaman pada Lahan Sempit ( Hidroponik ) " yang telah saya buat :


========================================================================


KARYA TULIS

MENANAM TANAMAN PADA LAHAN SEMPIT

Diajukan sebagai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

 










Disusun oleh :

Isa Karuniawati


Siswa kelas IX
SMP Kristen Shekinah
Temanggung
2014



Kata Pengantar

           Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkatNya sehingga dapat tersusun tugas karya tulis ini.
           Karya tulis yang berjudul “Menanam Tananman pada Lahan Sempit” ini bertujuan supaya pembaca dapat mempelajari cara menggunakan lahan sempit untuk ditanami berbagai macam tanaman.
           Karya tulis ini saya buat dengan menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan. Untuk itu  saya membutuhkan kritik, teguran, saran, dan sebagainya bagi para pembaca karya tulis yang telah saya buat ini.
          Saya juga sangat berterima kasih untuk berbagai pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian tugas karya tulis saya ini sehingga sangat bermanfaat bagi saya dan untuk beberapa pihak yang telah mendukung sehingga karya tulis ini dapat saya selesaikan tepat waktu.
         Harapan saya dalam pembuatan karya tulis ini adalah supaya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan lebih menambah pengetahuan dan wawasan.
         Selamat membaca!

Temanggung, November 2014




                                                                                                                              Isa Karuniawati





ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN i
KATA PENGANTAR ..ii
DAFTAR ISI ...iii
BAB I PENDAHULUAN .1
A.    LATAR BELAKANG MASALAH .1
B.     RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 2
C.     TUJUAN PENELITIAN................................................................................. 2
D.    METODE PENULISAN................................................................................. 2
E.     SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI 3
A.    PENGERTIAN HIDROPONIK 3
B.     SEJARAH METODE HIDROPONIK 4
C.     CARA MELAKUKAN SERTA PEMELIHARAAN HIDROPONIK 5
D.    TEMPAT MELAKUKAN HIDROPONIK 8
E.     WAKTU MELAKUKAN HIDROPONIK 9
F.      PELAKU HIDROPONIK 10
G.    ALASAN MEMILIH HIDROPONIK 10
H.    MACAM - MACAM HIDROPONIK 10
I.       CONTOH TANAMAN HIDROPONIK 13
J.       MANFAAT HIDROPONIK 14
BAB III PEMBAHASAN 15
A.    METODE UNTUK MENGATASI LAHAN SEMPIT 15
B.     DAMPAK MENGGUNAKAN METODE HIDROPONIK 16
BAB IV PENUTUP 17
A.    KESIMPULAN 17
B.     SARAN 18
DAFTAR PUSTAKA 20
iii
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
            Pada saat ini kita sering melihat banyak terdapat kekurangan lahan untuk ditanami tanaman. Kekurangan tanaman hijau mempunyai dampak yang buruk pula. Karena tanaman hijau sangat penting untuk kita. Polusi kendaraan bermotor yang terdapat pada jalan raya dapat mengganggu kesehatan kita. Seperti pernapasan kita akan menjadi kotor karena polusi tersebut. Untuk itu tanaman hijau sangat diperlukan manusia terutama untuk pernapasan kita.
Berkurangnya lahan untuk ditanami tentunya mempunyai alasan tersendiri. Lahan untuk ditanami tanaman semakin sempit karena banyaknya tempat yang telah dijadikan pemukiman untuk penduduk. Jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Untuk itu dapat dipastikan jika jumlah pemukiman penduduk juga semakin meningkat.
Sekarang kita telah terlalu sering melihat kondisi lahan pertanian di Indonesia yang semakin menyempit karena semakin banyaknya lahan yang dijadikan pemukiman untuk penduduk, maka saat ini kita memerlukan sebuah metode yang mampu digunakan untuk menanam tanaman pada lahan sempit. Kita harus mencari dan menggunakan metode menanam pada lahan yang sempit atau metode menanam tanpa menggunakan tanah. Metode yang digunakan untuk mengatasi lahan sempit tersebut harus ekonomis, efektif dan efesien. Maksud dari ekonomis adalah suatu perilaku yang dapat memperoleh barang atau jasa yang mempunyai kualitas terbaik dengan tingkat harga yang sekecil mungkin. Pengertian dari efektif adalah suatu tindakan kita yang dapat menghasilkan sesuatu secara mudah. Sedangkan pengertian dari efesien adalah suatu tindakan kita yang dapat membuahkan sesuatu dan tidak menyulitkan seseorang. Jika kita mendapat metode untuk menanam pada lahan yang sempit, maka kita dapat melihat kesejahteraan manusia karena di samping penduduk mendapatkan lahan untuk dijadikan tempat tinggal, penduduk juga mendapat keasrian alam oleh adanya tanaman - tanaman di sekitar tempat tinggalnya.


1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk karya tulis yang berjudul “Menanam Tanaman pada Lahan Sempit” adalah sebagai berikut :
1.      Metode apakah yang dapat digunakan untuk menanam tanaman pada lahan yang sempit?
2.      Bagaimana cara mengatasi lahan yang sempit?
3.      Apa saja dampak yang terjadi jika metode yang digunakan untuk menanam tanaman pada lahan yang sempit itu digunakan?
C. Tujuan Penulisan
            Tujuan karya tulis yang berjudul “Menanam Tanaman pada Lahan Sempit” :
1.      Semua orang dapat mengatasi lahan yang sempit karena semakin banyaknya lahan yang digunakan untuk pemukiman penduduk.
2.      Semua orang dapat mengetahui cara untuk menanam tanaman tanpa media tanah.
3.      Semua orang dapat mengetahui kegunaan media menanam tanpa tanah.
D. Metode Penulisan
            Metode yang penulis gunakan dalam menulis karya tulis yang berjudul “Menanam Tanaman pada Lahan Sempit” yaitu metode wawancara.
E. Sistematika Penulisan
Font                 : Times New Roman 12
Spasi                : 1,5
Justify
Margin             :
Top      : 3 cm
Left     : 4 cm
Bottom: 4 cm
Right   : 3 cm
2
Bab II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu hydro artinya "air" dan ponos artinya "mengerjakan".
Hidroponik adalah suatu teknik/metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah”. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, atau busa.
(Menurut Revo, 2014 dalam http://www.revolusiilmiah.com/2014/07/kelebihan-dan-kekurangan-hidroponik.html)
Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tetapi cadangan makanan dan air yang terkandung dalam tanah yang diserap akar. Berarti dapat disimpulkan bahwa suatu tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkan diberikan cukup air dan garam-garam mineral.
(Menurut Zaka, 2014 dalam http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-hidroponik-apa-itu-hidroponik.html)






3
Keberhasilan metode hidroponik tergantung dari kebersihan wadah, media, dan tanaman yang digunakan. Oleh karena itu, semua media dan wadah yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan dipanaskan atau dicuci sehingga bebas dari hama dan penyakit. Setelah media dan wadah hidroponik dibersihkan, barulah tanaman ditanam pada media tersebut, kemudian diberikan larutan nutrisi. Larutan ini mengandung unsur makromolekul, mikromolekul, hormon, dan bahan mineral yang dibutuhkan tanaman.
Sistem hidroponik merupakan cara produksi tanaman yang sangat efektif. Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa  jika tanaman diberi kondisi pertumbuhan yang optimal, maka potensi maksimum untuk berproduksi dapat tercapai. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan sistem perakaran tanaman, di mana pertumbuhan perakaran tanaman yang optimum akan menghasilkan pertumbuhan tunas atau bagian atas yang sangat tinggi. Pada sistem hidroponik, larutan nutrisi yang diberikan mengandung komposisi garam-garam organik yang berimbang untuk menumbuhkan perakaran dengan kondisi lingkungan perakaran yang ideal.
(Menurut Rendy Franata, 2013 dalam http://www.academia.edu/4972128/Makalah_Hidroponik)
B. Sejarah Metode Hidroponik
Dahulu, peneliti yang bekerja di laboratorium fisiologi tumbuhan sering bermain-main dengan air sebagai media tanam dengan tujuan uji coba bercocok tanam tanpa tanah. Sebagian orang menganggap metode itu sebagai aquakultur (bercocok tanam di dalam air). Uji coba tersebut ternyata berhasil dengan bagus sehingga banyak ahli terus mengembangkan cara tersebut.

Pada perkembangan selanjutnya, media air diganti dengan media yang lebih praktis, efisien dan lebih produktif. Cara kedua ini lebih mendapat sambutan dibandingkan cara yang hanya menggunakan media air. Oleh karenanya, pada perkembangan selanjutnya, teknik itu disebut hidroponik. Hidroponik ini kemudian dikembangkan secara komersial. Bertanam secara hidroponik telah dimulai ribuan tahun yang lalu. Diceritakan, ada taman gantung di Babilon dan taman terapung di Cina yang bisa disebut sebagai contoh Hidroponik. Lebih lanjut diceritakanpula, di Mesir, India dan Cina, manusia purba sudah kerap menggunakan larutan pupuk organik untuk
4
memupuk semangka, mentimun dan sayuran lainnya dalam bedengan pasir di  tepi.sungai. Cara bertanam seperti ini kemudian disebut river bed cuultivation.
Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrien khusus untuk media tanam muncullah istilah nutri culture. Setelah itu, bermunculan istilah water culture, solution culture dan gravel bed culture untuk menyebutkan hasil percobaan mereka yang menanam sesuatu tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Terakhir pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir, istilah ini diberikan untuk hasil dari Dr. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi m ineral hasil uji cobanya.
Sejak itu, hidroponik yang berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam, dinobatkan untuk menyebut segala aktivitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya. Gericke ini menjadi sensasi saat itu, foto dan riwayat kerjanya menjadi headline surat kabar, bahkan ia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad 20. Sejak itu, hidroponik tidak lagi sebatas skala laboratorium, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan oleh siapa saja termasuk ibu rumah tangga. Jepang yang kalah dari sekutu dan tanahnya tandus akibat bom atom, pada tahun 1950 secara gencar menerapkan hidroponik. Kemudian negara lain seperti Irak, Bahrain dan negara-negara penghasil minyak yang tanahnya berupa gurun pasir dan tandus pun ikut menerapkan hidroponik.
Jenis media tanam yang biasa digunakan adalah: arang, sekam, serbuk kayu, kerikil, batu-bata, kapas, rockwool, pasir, dll.
(Menurut Jo, 2014 dalam http://hidroponikjogja.com/pengertian-dan-sejarah-singkat-hidroponik/)
C. Cara Melakukan Serta Pemeliharaan Hidroponik
Secara umum budidaya tanaman secara hidroponik dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan lahan Perbedaan sistem hidroponik dan konvensional.
Persiapan lahan Perbedaan sistem hidroponik dan konvensional adalah media tanam

5
yang digunakan hidroponik yaitu bukan tanah, sehingga dalam tahap persiapan lahan
tidak perlu adanya pengolahan lahan. Yang dilakukan dalam kegiatan penyiapan lahan adalah menyiapkan tempat kegiatan hidroponik dilakukan, seperti membuat hidroponik kit dan juga greenhouse. Dalam skala kecil dapat dilakukan di pekarangan rumah saja.
2. Persiapan wadah.
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyiapkan wadah tanam. Wadah tanam hidroponik dapat menggunakan kantung plastik/polybag, gelas plastik, ember, dll. Wadah tanam berfungsi sebagai tempat memasukkan media tanam yang digunakan sebagai tempat tumbuhnya tanaman.
3. Menyiapkan media tanam.
Media tanam yang digunakan dalam hidroponik beragam, mulai dari limbah pertanian sampai bahan pabrikan. Media tanam berfungsi sebagai  pengganti tanah pada sistem konvensional. Media tanam yang digunakan adalah bahan yang memiliki kriteria sebagai berikut: mampu menyediakan dan menyimpan unsur hara, sehingga kebutuhan air dan nutrisi tanaman dapat dipenuhi, mampu menjaga kelembaban dan mempunyai drainase yang baik. Jenis media tanam yang biasa digunakan adalah: arang sekam, serbuk kayu, kerikil, batu-bata, kapas, rockwool, pasir, dll.
4. Penyemaian
Penyemaian dilakukan setelah semua persiapan awal dilakukan, sehingga setelah penyemaian berakhir proses penanaman dapat langsung dilakukan penyemaian.
5. Penanaman bibit
Setelah pekerjaan pengolahan tanah dan penyemaian bibit dilakukan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah penanaman bibit. Penanaman bibit akan dilakukan pada wadah tanam yang sudah di beri lubang-lubang tanam. Penanaman bibit dilakukan setelah bibit dianggap cukup kuat untuk dipindahkan ke tempat penanaman. Dalam pemindahan  bibit ke tempat penanaman, akar tanaman di usahakan tidak rusak. Hal ini  bertujuan untuk menghindari kerusakan pada akar yang masih muda. Hal yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah bibit harus dicabut atau diikuti sertakan dengan media tanamnya Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari yaitu pada waktu sinar matahari tidak lagi begitu menyengat. Setelah selesai penanaman  bibit, lahan sebaiknya disiram dengan air secukupnya. Biasanya bibit yang  baru saja di tanam akan memperlihatkan layu

6
sementara, hal ini akan  berlansung selama 2 atau 3 hari. Tetapi hal ini merupakan
hal yang  biasanya terjadi dan hal ini tidak akan membahayakan pertumbuhan  tanaman. Kecuali, jika bibit layu karena faktor kerusakan akar atau  batangnya.
6. Pemberian larutan nutrisi.
Nutrisi atau unsur hara merupakan salah satu factor penting yang menunjang keberhasilan suatu sistem hidroponik yang dilakukan. Adapun unsur hara bagi tanaman dikelompokkan menjadi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur makro merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan mutlak harus ada. Sejumlah unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman adalah N, P, K, Mg dan S. Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam  jumlah sedikit. Sejumlah unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman adalah Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl. Kedua jenis unsur tersebut saling mendukung dan dibutuhkan oleh tanaman. Ketika salah satu unsur tidak ada, makan unsur yang dibutuhkan tanaman menjadi tidak lengkap. Keuntungan sistem hidroponik adalah pemberian larutan nutrisi tanaman dapat dilakukan secara bersamaan dengan irigasi. Karena pada umumnya larutan yang ada di pasaran dalam penggunaanya telah dirancang agar diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pencampuran larutan nutrisi ini memerlukan keterampilan khusus agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
7. Pemeliharaan Hidroponik memerlukan perawatan yang cermat.
(Menurut Uki, 2013 dalam http://justmyhobby.wordpress.com/2014/02/19/cara-menanam-tanaman-hidroponik-sederhana/)
Beberapa langkah  pemeliharaan tanaman hidroponik adalah sebagai berikut:
a. Penyiraman  penyiraman air dan larutan nutrisi dilakukan 5-8 kali setiap hari.
Penyiraman biasa dilakukan dengan menggunakan timer, sehingga tidak memerlukan tenaga ekstra dalam pengerjaannya.  
b. Pengikatan atau pengajiran Tanaman yang telah berumur 1 minggu perlu diberi ajir.
Ajir berguna sebagai rambatan atau pegangan agar tanaman dapat tumbuh tegak.
c. Pemilihan batang produksi pada tanaman.
Misalnya cabai atau paprika, dipilih satu atau dua cabang produksi dan dibiarkan tumbuh sebagai batang utama.


7
d. Pemangkasan daun-daun yang terdapat di antara ketiak daun dibuang setiap dua hari.
Bila menanam timun, sulur-sulur yang tumbuh di bagian atas tanaman timun dipotong sekitar 2 cm dari titik tumbuh.
e. Pemberantasan hama Tanaman yang diserang hama.
Misalnya kutu daun dan ulat buah, disemprotkan dengan insektisida. Sesuai dosis yang diperlukan.
f. Pemanenan.
Pemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting, cutter atau  pemotong tajam lainnya. Pemanen dilakukan dengan memotong dan mengikutsertakan sebagian tangkai yang menempel pada kepala buah. Hal ini dilakukan karena media tanam yang digunakan bukan lah tanah, sehingga perlu berhati-hati agar kekuatan ikatan antara akar tanaman dan batang tanaman terhadap media tanam tetap stabil.
D. Tempat melakukan hidroponik
Hidroponik menjawab permasalahan terbatasnya lahan pertanian dan lahan yang kurang produktif. Dengan menerapkan sistem hidroponik, bercocok tanam  pada lahan yang tidak produktif pun dapat dilakukan. Areal yang sempit pun  bukan menjadi permasalahan karena hidroponik dapat dilaksanakan di atas atap rumah sekalipun.
Perbedaan mendasar antara hidroponik dengan sistem tanam konvensional adalah tempat tanamnya, yang mana hidroponik tidak ditanam di tanah melainkan menggunakan media, seperti: arang, sekam, serbuk kayu, kerikil, pasir, dll. Hidroponik dilakukan dengan menggunakan wadah tanam seperti: ember,  polybag, gelas plastik dan untuk kasus lain dapat menggunakan hidroponik Description: hdrpnkkit yang ada di pasaran atau pun rakitan sendiri. Sistem hidroponik sering diidentikkan dengan budidaya di dalam greenhouse/rumah kaca. Dalam skala  besar/komersial biasanya budidaya hidroponik dilakukan di dalam greenhouse, hal ini bertujuan untuk memudahkan perawatan dan pengontrolan iklim mikro di dalam greenhouse, serta melindungi dari terpaan hujan/angin dan masuknya hama dari luar.

8
Untuk skala hobi/rumahan, tidak perlu membuat greenhouse untuk melakukan budidaya hidroponik. Asal ada tempat yang cukup memadai, serta kebutuhan  pertumbuhan tanaman bisa tercukupi, sudah cukup untuk melakukan budidaya hidroponik sendiri di rumah.
Salah satu hal yang menarik dari hidroponik adalah budidaya hidroponik dapat dilakukan di “semua” tempat. Hidroponik dapat dilakukan di luar maupun
di dalam rumah, termasuk di dalam ruangan tertutup. Hal yang perlu dilakukan yaitu kita harus memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan tanaman. Dalam ruang tertutup, kebutuhan tanaman akan cahaya dapat diganti menggunakan lampu LED khusus untuk budidaya hidroponik.
(Menurut Apandi, 2012 dalam http://apandi2.blogspot.com/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-hidroponik.html)
E.Waktu Melakukan Hidroponik
Jika melakukan hidroponik, siklus hidup tanaman yang dibudidayakan lebih cepat. Hal ini dikarenakan, nutrisi yang diberikan pada tanaman sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman secara optimal. Sehingga memanen tanaman dapat dilakukan lebih cepat. Dengan hidroponik kita tidak perlu lagi mempermasalahkan musim, karena budidaya hidroponik memungkinkan untuk  budidaya tanaman apapun, sekalipun bukan pada musimnya. Jadi kita dapat menanam tanaman favorit kita kapan saja (khusus untuk budidaya dalam greenhouse). Kelebihan sistem hidroponik yang dapat dilakukan kapan saja tanpa mengenal musim, membuat kita dapat mengatur waktu tanam dan panen sesuai keinginan kita, bahkan kegiatan panen dapat dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pasar akan sayuran hidroponik. Sehingga dengan hidroponik dapat dilakukan panen sepanjang tahun. Faktor terpenting yang harus dipenuhi dalam menunjang keberhasilan hidroponik adalah perawatan, terutama pemberian air dan nutrisi tanaman. Dengan penjadwalan irigasi yang baik akan dapat meningkatkan pula efisiensi  penggunaan air tanaman. Pemberian nutrisi yang teratur akan mencukupi kebutuhan hara tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur. Apanila faktor-faktor tersebut dapat dipenuhi dengan baik, maka kegiatan hidroponik dapat berjalan dengan baik dan panen sepanjang tahun yang diharapkan dapat diwujudkan.
(Menurut Agipa Deddy, 2014 dalam http://agripadeddy.blogspot.com/2014/01/microsoftinternetexplorer4-0-2_7271.html)

9
F. Pelaku Hidroponik
Hidroponik telah lama sekali dilakukan, terbukti   dengan  adanya  taman  gantung di
Babylonia. Istilah hidroponik sendiri lahir sekitar tahun 1936,  sebagai   penghargaan
yang diberikan kepada   DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California. DR. WF. Gericke melakukan percobaan dan penelitian dengan menanam tomat di dalam bak yang berisi mineral sehingga tomat tersebut mampu bertahan hidup dan dapat tumbuh sampai ketinggian 300 cm juga memiliki buah yang lebat. Penemuan besar ini telah menjadi tren di abad 20, karena bercocok tanam dengan cara hidroponik dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah tangga sekalipun yang gemar bertanam tanaman hias. Jadi hidroponik secara tidak langsung dapat dilakukan karena hobi. Hidroponik karena hobi dapat dilakukan di areal yang sempit sekalipun seperti pekarangan rumah atau pun di dalam rumah. Biasanya tanaman yang dibudidayakan menyesuaikan hobi orang yang melakukannya, seperti: tanaman hias. Dalam skala besar hidroponik telah banyak dilakukan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hidroponik dalam skala besar dilakukan oleh  petani/pengusaha hidroponik di dalam greenhouse dengan menggunakan komoditas yang memiliki nilai di pasaran. Sayuran dan buah-buahan yang hampir setiap harinya dibutuhkan oleh masyarakat yang biasanya dikembangkan dalam usaha hidroponik, seperti: sawi, selada, melon, bayam, tomat, bok coy, paprika, dll.
(Menurut Ghinar, 2013 dalam https://ghinarmyworld99.wordpress.com/2013/03/12/makalah-karya-ilmiah-taman-sekolah/)
G. Alasan Memilih Hidroponik
Alasan memilih hidroponik tidak lain adalah karena keutamaan yang dimilikinya dibandingkan dengan sistem konvensional.
H. Macam - Macam Hidroponik
Hidroponik berdasarkan sistem irigasisnya dikelompokkan menjadi :
1. Sistem terbuka. Di mana larutan hara tidak digunakan kembali, misalnya pada hidroponik dengan penggunaan irigasi tetes drip irrigation atau trickle irrigation.
2. Sistem tertutup. Di mana larutan hara dimanfaatkan kembali dengan cara resirkulasi. Sedangkan berdasarkan penggunaan media atau substrat dapat dikelompokkan menjadi :
a.       Substrate Sistem

10
Substrate sistem atau sistem substrat adalah sistem hidroponik yang menggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman. Sistem ini meliputi:
a. Sand Culture
Biasa juga disebut Sandponics adalah budidaya tanaman dalam media  pasir. Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial pertama kali dilakukan dengan menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipa irigasi tetes. Saat ini Sand Culture’
dikembangan menjadi teknologi yang lebih menarik, terutama di negara yang memiliki padang pasir. Teknologi ini dibuat dengang membangun sistem drainase dilantai rumah kaca, kemudian ditutup dengan pasir yang akhirnya menjadi media tanam yang permanen. Selanjutnya tanaman ditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah, dan secara individual diberi irigasi tetes.
b. Gravel Culture
Gravel Culture adalah budidaya tanaman secara hidroponik menggunakan gravel sebagai media pendukung sistem perakaran tanaman. Metode ini sangat  populer sebelum Perang Dunia ke II. Kolam memanjang sebagai bedengan diisi dengan batu gravel, secara periodik diisi dengan larutan hara yang dapat digunakan kembali, atau menggunakan irigasi tetes. Tanaman ditanam di atas gravel mendapatkan hara dari larutan yang diberikan. Walaupun saat ini sistem ini masih digunakan, akan tetapi sudah mulai diganti dengan sistem yang lebih
murah dan lebih efisien.
c. Rockwool
Adalah nama komersial media tanaman utama yang telah dikembangkan dalam sistem budidaya tanaman tanpa tanah. Bahan ini besasal dari bahan batu Basalt yang bersifat
Inert yang dipanaskan sampai mencair, kemudian cairan tersebut di spin (diputar) seperti membuat harum manis sehingga menjadi benang- benang yang kemudian dipadatkan seperti kain "wool" yang terbuat dari "rock”. Rockwool biasanya dibungkus dengan plastik. Rockwool ini juga populer dalam sistem Bag culture sebagai media tanam. Rockwool juga banyak dimanfaatkan untuk produksi bibit tanaman sayuran dan dan tanaman hias.
d. Bag Culture
Bag culture adalah budidaya tanaman tanpa tanah menggunakan kantong  plastik

11

(polybag) yang diisi dengan media tanam. Berbagai media tanam dapat dipakai seperti : serbuk gergaji, kulit kayu, vermikulit, perlit, dan  arang sekam.  Irigasi  tetes
biasanya diganakan dalam sistem ini. Sistem bag culture ini disarankan digunakan bagi pemula dalam mempelajari teknologi hidroponik, sebab sistem ini tidak beresiko tinggi dalam budidaya tanaman.
3. Bare Root Sistem
Bare Root sistem atau sistem akar telanjang adalah sistem hidroponik yang tidak menggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman, meskipun block rockwool biasanya dipakai diawal pertanaman. Sistem ini meliputi:
a. Deep Flowing Sistem
Deep Flowing Sistem adalah sistem hidroponik tanpa media, berupa kolam atau kontainer yang panjang dan dangkal diisi dengan larutan hara dan diberi aerasi. Pada sistem ini tanaman ditanam diatas panel tray (flat tray) yang terbuat dari bahan sterofoam mengapung di atas kolam dan perakaran berkembang di dalam larutan hara.
b. Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST)
Teknologi   Hidroponik  Sistem Terapung adalah hasil modifikasi dari Deep  Flowing  Sistem yang dikembangkan di Bagian Produksi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Perbedaan utama adalah dalam THST tidak digunakan aerator, sehinga teknologi ini reltif lebih effisien dalam penggunaan energi listrik. Pembahasan ditail dari THST disajikan dalam sub bab Kultur Air.
c. Aeroponics
Aeroponics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam, namun menggunakan kabut larutan hara yang kaya oksigen dan disemprotkan pada zona  perakaran tanaman. Perakaran tanaman diletakkan menggantung di udara dalam kondisi gelap, dan secara periodik disemprotkan larutan hara. Teknologi ini memerlukan ketergantungan terhadap ketersediaan energi listrik yang lebih besar.
d. Nutrient Film Tecnics (NFT)
 Nutrient Film technics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam. Tanaman ditanam dalam sikrulasi hara tipis pada talang-talang yang memanjang. Persemaian biasanya dilakukan di atas blok rockwool yang dibungkus plastik. Sistem NFT

12
pertama kali diperkenalkan oleh peneliti bernama Dr. Allen Cooper. Sirkulasi larutan hara diperlukan dalam teknologi ini dalam periode waktu tertentu. Hal ini dapat memisahkan komponen lingkungan perakaran yang ‘aqueous’ dan ‘gaseous’ yang dapat meningkatkan serapan hara tanaman.
e. Mixed Sistem
Mixed sistem adalah teknologi hidroponik yang mennggabungkan aeroponics dan deep flow technics.
Bagian atas perakaran tanaman terbenam pada kabut hara yang disemprotkan, sedangkan bagian bawah perakaran terendam dalam larutan hara. Sistem inilebih aman dari pad aeroponics sebab bila terjadi listrik padam tanaman masih bisa mendapatkan hara dari larutan hara di bawah area kabut.
Tanaman hidroponik bisa dilakukan skala skecil di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman hidroponik antara lain ramah lingkungan, hemat air karena penggunaan  air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi  CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.  Lebih hemat aktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari.  Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu dan  dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.
(Menurut Eng, 2013 dalam http://hewantumbuhan.com/2013/10/03/kekurangan-dan-keuntungan-sistem-hidroponik/)

I. Contoh Tanaman Hidroponik

Tanaman hidroponik menjadi unggul bukan hanya di kalangan pebisnis tanaman dan sayuran tetapi juga dikalangan masyarakat yang hobi bercocok tanam terutama di daerah urban dan perkotaan. Beberapa tanaman hidroponik yang umum adalah sayur-sayuran seperti bok choy, brokoli, sawi, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strawberry, dll.
Bagi kaum vegetarian dan masyarakat yang mengerti arti pentingnya sayuran bagi tubuh, pemilihan tanaman hidroponik sangat penting karena sangat menyehatkan dan banyak manfaatnya.
13
(Menurut Azmi, 2014 dalam http://pakdeazemi.wordpress.com/2014/06/10/berkebun-hidroponik/)
Description: http://www.anneahira.com/images/sejarah-hidroponik.jpgJ. Manfaat Hidroponik                                            
Tanaman hidroponik bisa dilakukan skala skecil di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Tanaman hidroponik ramah lingkungan, hemat air karena penggunaan  air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi  CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas. Lebih hemat waktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari.
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu dan  dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.






14
Bab III
PEMBAHASAN
A. Kondisi Lahan di Indonesia
            Saat ini kita sering mendengar terdapat kekurangan tanaman hijau karena semakin berkurangnya lahan untuk ditanami. Tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang dan akar. Tumbuhan mampu menhasilkan makan sendiri. Bahan makan yang dihasilkan tidak hanya dimanfaatkan untuk tumbuhan sendiri, tetapi juga manusia dan hewan. Salah satu sebab terjadinya kekurangan lahan untuk ditanami tanaman adalah semakin banyaknya lahan yang dijadikan pemukiman penduduk. Padahal tanaman hijau mempunyai banyak fungsi untuk makhluk hidup.
Description: gbr hidro3Berikut adalah fungsi tanaman hijau untuk makhuk hidup :
1. Tumbuhan hijau  sekaligus   sebagai   penghasil   oksigen,       karena       kemampuan       tumbuhan berfotosintesis        dengan       cara       menghisap   carbondioksida ( CO2 )  dari  udara  dan  air (H2O) dari       dalam      tanah      dengan bantuan    sinar  matahari     ditambah     klorofil       maka       akan menghasilkan Oksigen   (O2)    yang    baik    yang    membuat udara di    sekolah    tampak  lebih  segar karena berkurangnya    polusi. Hijaunya dedaunan yang rindang   dari  tanaman  akan membuat tampak lebih sejuk.
2. Sebagai pengatur lingkungan, vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan menjadi sejuk, nyaman dan segar.
3. Pencipta lingkungan hidup (ekologis).
4. Penyeimbangan alam, merupakan pembentuk tempat-tempat hidup alam bagi  satwa   yang hidup disekitarnya.
5. Perlindungan terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang,  terik matahari,    gas dan debu-debu, kebisingan suara dan kendaran bermotor)
6. Keindahan (estetika).
7. Kesehatan.
8. Rekreasi dan pendidikan (edukatif).
15
9. Sosial politik ekonomi.
10. Pencegahan banjir.
B. Metode untuk Mengatasi Lahan Sempit
    Untuk itu kita membutuhkan metode untuk menanam tanpa tanah. Metode tersebut adalah hidroponik. Dapat kita simpulkan bahwa hidroponik adalah media untuk menanam tanpa tanah. Beberapa tanaman hidroponik yang umum adalah sayur-sayuran seperti bok choy, brokoli, sawi, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Kita hanya memerlukan sabut kelapa, pasir, air, talang air, busa, sterofoam, dan lain sebagainya.
C. Dampak Menggunakan Metode Hidroponik
1. Keuntungan
Metode hidroponik mempunyai banyak sekali keuntungan.
Berikut adalah keuntungan menggunakan metode hidroponik :
1.      Hasil tanaman berkualitas tinggi
2.      Penanaman tidak harus mengikuti musim tanam
3.      Tidak memerlukan tanah yang lebih luas
4.      Penggunaan air dan pupuk menjadi lebih hemat.
5.      Dapat dilakukan pada lahan dengan tanah yang kurang bahkan tidak  produktif sekalipun, karena media tumbuh tanaman tidak menggunakan tanah.
6.      Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida yang merusak tanah.
7.      Tidak memerlukan banyak tenaga kerja.
8.      Kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah.
9.      Larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman.
10.  Serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudah dikendalikan.
11.  Jika dilakukan dengan benar dapat mengasilkan panen yang lebih  berkualitas dengan kuantitas yang lebih tinggi.

16
12.  Kualitas daun, buah atau bunga yang lebih sempurna dan tidak kotor.

2. Kerugian
Namun di sisi keuntungan penggunaan hidroponik, walaupun lebih banyak terdapat keuntungannya, kita juga menemukan kerugiannya.
Berikut kerugian menggunakan metode hidroponik :
  1. Hasil tidak dapat bertumbuh banyak karena tempat terbatas.
2.       Agak sulit karena membutuhkan ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik.
3.       Memerlukan keterampilan khusus untuk meramu bahan kimia serta investasi awal.
4.       Modal awal yang relatip mahal


Bab IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan karya tulis tentang hidroponik di atas dapat diambil kesimpulan, yaitu :
1. Hidroponik telah lama dilakukan, namun secara modern hidroponik  pertama kali dikenalkan oleh Dr. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California pada tahun 1936.

2. Hidroponik merupakan cara becocok tanam yang tidak menggunakan media tanah.

3. Hidroponik memiliki berbagai keunggulan diantaranya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Sebaliknya hidroponik juga memiliki berbagai kelemahan. Hidroponik dapat dilakukan sepanjang tahun, dengan jadwal tanam dan panen yang terjadwal pula.

17

4. Tahapan-tahapan bercocok tanam hidroponik harus dilakukan  dengan  cermat,  agar   hasil panen yang terbaik dapat diperoleh.
B. Saran
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi hidroponik yang menjadi pokok bahasan dalam karya tulis ini. Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terjadi di dalam penulisan makalah ini karena masih terbatas pengetahuan dan kekurangan sumber yang saya miliki. Untuk itu saya berharap agar para pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan karya tulis yang saya buat ini.
















18
Daftar Pustaka
Afrahnisa, Adibah (2013). Tumbuhan hijau. From http://adibahafrahnisa.blogspot.com/2013/06/manfaat-tumbuhan-hijau-bagi-manusia.html diunduh pada tanggal 7 November 2014
Ghinar (2013). Perawatan tanaman hijau pada taman di sekolah. From http://ghinarmyworld99.wordpress.com/2013/03/12/makalah-karya-ilmiah-taman-sekolah/ diunduh pada tanggal 15 November 2014
Zaka (2014). Pengertian menurut para ahli dan dampak – dampak dari penggunaan hidroponik. From http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-hidroponik-apa-itu-hidroponik.html diunduh pada tanggal 20 November 2014
Jo (2014). Pengertian dan sejarah singkat tentang hidroponik. From http://hidroponikjogja.com/pengertian-dan-sejarah-singkat-hidroponik/ diunduh pada tanggal 20 November 2014
Afrizal, Achmad (2012). Manfaat dan keunggulan dalam menggunakan metode hidroponik. From http://carahidroponik.blogspot.com/2012/05/tanaman-hidroponik-manfaat-dan.html diunduh pada tanggal 20 November 2014
Franata,  Rendi (2013). Macam – macam dari metode hidroponik. From http://www.academia.edu/4972128/Makalah_Hidroponik diunduh pada tanggal 20 November 2014
Deddy, Agripa (2014). Keuntungan metode hidroponik. From http://agripadeddy.blogspot.com/2014/01/microsoftinternetexplorer4-0-2_7271.html diunduh pada tanggal 20 November 2014
Eng (2013). Kekurangan sistem hidroponik. From http://hewantumbuhan.com/2013/10/03/kekurangan-dan-keuntungan-sistem-hidroponik/ diunduh pada tanggal 20 November 2014
Uki (2014). Cara melakukan sistem hidroponik. From http://justmyhobby.wordpress.com/2014/02/19/cara-menanam-tanaman-hidroponik-sederhana/ diunduh pada tanggal 20 November 2014

19
Apandi (2012). Kelemahan menggunakan sistem hidroponik. From http://apandi2.blogspot.com/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-hidroponik.html diunduh pada tanggal 20 November 2014
Revo (2014). Kerugian metode hidroponik. From http://www.revolusiilmiah.com/2014/07/kelebihan-dan-kekurangan-hidroponik.html diunduh pada tanggal 20 November 2014
Azmi (2014). Cara berkebun hidroponik. From http://pakdeazemi.wordpress.com/2014/06/10/berkebun-hidroponik/ diunduh pada tanggal 20 November 2014

















20






Demikian karya tulis buatan saya.. Semoga bermanfaat! :-D
\Tiada gading tak retak.. Mohon maaf atas kekurangannya.. Terima kasih udah mampir.. ^_^

Silahkan mampir di kolom komentar.. Apapun yang kamu katakan akan mencerminkan hati dan perbuatanmu ;-)

2 komentar:

  1. Kalau saya boleh saran, dalam pembuatan rumusan masalah lebih spesifik lagi dan lebih jelas lagi. menurut saya itu bukan rumusan masalah
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapp. Terima kasih banyak sarannya, Kak. Semoga lebih baik lagi ke depannya. 😇👍

      Hapus